Mongolian spot disebut dengan istilah medis Dermal melanocytosis. Bercak berwarna kebiruan ini adalah sejenis tanda lahir yang sering ditemukan pada bayi baru lahir. Dikenal juga dengan istilah bercak Mongol, tanda lahir ini berbentuk datar dan berwarna biru keabu-abuan.
Bercak ini bisa muncul saat lahir atau dalam beberapa minggu pertama kehidupan di area bokong, punggung, tangan ataupun kaki. Apakah bercak ini berbahaya bagi bayi dan butuh diobati?
Penyebab dan Ciri-Ciri Mongolian Spot
Bercak Mongol ini lebih sering ditemukan pada bayi orang Asia, Amerika, Hispanik, India Timur dan keturunan Afrika. Sebagian bayi di Indonesia mungkin memiliki bercak Mongol, Anda bisa memeriksanya pada kulit bayi Anda.
Tanda lahir ini berwarna biru keabu-abuan yang mirip dengan memar. Warna tersebut berasal dari kumpulan melanosit di lapisan kulit yang lebih dalam. Melanosit adalah sel yang memproduksi pigmen pada kulit.
Bercak mongol bukanlah bercak yang timbul, melainkan seperti tekstur kulit biasa. Ukurannya berkisar 2-8 cm yang sering salah dikenali sebagai memar. Selain itu, bercak Mongol memiliki ciri-ciri lain di antaranya:
- Memiliki bentuk tidak beraturan dengan tepi yang tidak jelas sehingga lebih terlihat seperti kulit biasa
- Muncul saat lahir atau beberapa waktu setelah bayi dilahirkan
- Lebih sering muncul di bokong atau punggung bawah dan lebih jarang ditemukan di lengan atau bagian badan lainnya
Baca Juga: Apakah Tanda Lahir Berbahaya?
Berbahayakah Mongolian Spot bagi Bayi?
Bercak Mongol tidak menyebabkan bahaya apapun bagi bayi. Namun, orang tua tetap waspada karena tanda lahir ini terkadang muncul bersamaan dengan penyakit yang memengaruhi metabolisme, misalnya seperti penyakit Hurler, sindrom Hunter, penyakit Niemann-Pick, mukolipidosis dan mannosidosis.
Sebagai bercak tanda lahir biasa, bercak Mongol tidak perlu pengobatan dan perawatan apa pun. Menurut American Academy of Dermatology Association, bercak kebiruan ini akan menghilang saat anak berusia 3-5 tahun.
Kapan Perlu Mewaspadai Tanda Lahir?
Sebagian besar tanda lahir tidak berbahaya dan ada yang akan hilang dengan sendirinya seperti bercak Mongol. Namun, tidak ada salahnya untuk mewaspadai tanda lahir yang berkembang pada bayi. Saat membawa bayi ke dokter, ada baiknya untuk memperlihatkan bercak Mongol pada dokter anak Anda.
Terkait dengan tanda lahir lain yang mungkin dimiliki bayi, sebaiknya memeriksakan bayi ke dokter bila tanda lahir yang dimiliki mengalami perubahan di antaranya:
- Ukurannya bertambah besar
- Tanda lahir terlihat menyembul keluar kulit
- Warna tanda lahir berubah menjadi lebih gelap
Baca Juga: Sebenarnya Tahi Lalat Itu Apa Sih?
Tanda lahir seperti tahi lalat juga perlu diwaspadai karena bisa berubah menjadi kanker kulit. Anda perlu memantau dan mewaspadai beberapa perubahan pada tahi lalat anak di antaranya:
- Perubahan warna
- Perubahan ukuran
- Perubahan bentuk
- Tahi lalat yang tumbuh dan memiliki bentuk tidak teratur
Jangan tergoda untuk menggunakan krim yang dijual bebas untuk mengangkat tanda lahir seperti tahi lalat. Bila Anda menganggap tahi lalat mengganggu penampilan atau mengalami perubahan di atas, bawa bayi untuk mengunjungi ahli dermatologi. Dokter dapat menyarankan pengobatan dan perawatan yang aman untuk mereka.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim
American Academy of Dermatology Association. Birthmarks: Signs and Symptoms. Available from: https://www.aad.org/public/diseases/a-z/birthmarks-symptoms
Mount Sinai. Mongolian blue spots. Available from: https://www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/mongolian-blue-spots
Jennifer Berry (2020). Recognizing and treating Mongolian blue spots. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/318853
Ann Pietrangelo (2017).
Mongolian Blue Spots. Available from: https://www.healthline.com/health/mongolian-blue-spots
Corey Whelan (2022). Everything You Need to Know About Birthmarks. Available from: https://www.healthline.com/health/birthmark